Rihlah ke Tangkuban Perahu

Outbound, Siapa Takut?

Pukul 05.30 WIB deru suara mobil terdengar gemuruh kedatangan 4 armada Bus yang ditunggu telah tiba, lalu lalang motor dan mobil tampak ramai, mereka turun dari kendaraannya sembari membawa tas yang berisikan akomodasi liburan terlihat begitu besar dan berat tapi hal tersebut tidak mengurangi semangat dan keceriaan anak-anak yang sedang berbahagia menunggu keberangkatan.

Ustadz Abu Daraz sebagai koordinator mulai sibuk menertibkan anak-anak untuk berbaris dan memberikan arahan, dengan menggunkan toak beliau memberikan arahan dan komando kepada murid-murid SDI Sahabat ilmu. Pembagian bus, kelompok dan ketua regu mulai dipilihn kemudian anak-anak diarahkan untuk naik ke bus masing-masing yang telah diatur sebelumnya.

Itulah keadaan pagi hari yang sibuk dimana anak-anak SDI Sahabat ilmu akan melakukan perjalanan Rihlah ke Tangkuban perahu, anak-anak dari kelas 3 s.d 5 berserta jajaran pejabat yayasan, Kepala Sekolah beserta Staff dan Guru. Rihlah kali ini bebeda dengan biasanaya karena rihlah yang bertemakan alam dan permainan (outbound) lebih seru dan menyenangkan. Permainan outbound bukan sekedar untuk bermain-main tetapi mereka dibentuk untuk berani, mental yang tangguh, keseimbangan dan kemandirian, pemandngan kawah ratu yang indah mengingatkan mereka pada kekuasaan Allah subhanallahu wa ta’ala sang maha pencipta.

Pukul 06.00 Bus mulai berjalan, suara berisik kegembiran anak-anak  dan kesibukan mengatur posisi duduk yang nyaman. Mereka tanpa ceria dan menikmati perjalanan. “ ustadz aku hari ini seneng banget jadi ga mau diem”, itulah salah satu komentar dari seorang siswi yang merasakan gembira dengan  perjalanan rihlah kali ini, sambil makan kue dan duduk santai meraka berbincang dengan teman yang disebelahnya, “kamu mau mandi ngga disana?”, “iya aku udah bawa ganti loo”. Nampaknya Mereka sudah menyiapkan akomodasi sebaik mungkin untuk liburan kali ini.

Pukul 07.00 bus tiba di tangkuban perahu, para guru mulai sibuk mengarahkan anak-anak untuk turun dan bergegas bergabung bersama kelompoknya, dan lagi Ustadz Abu Darraz memberikan komando dan arahan kepada anak-anak agar mereka tidak terpisah dari kelompoknya dan tetap mengikuti instruksi dari guru pembimbing. Setelah bediskusi dengan Ka Firman (salah satu guide di outbound Tangkuban perahu) anak-anak diarahkan untuk ice breaking, apa itu ice breaking? Tanya  Kak Firman pada anak-anak. Mereka hanya diam dan memandang dengan tatapan bingung.

Kak Firman mulai mengambil alih komdandan dan memeberikan arahan untuk ice breaking kali ini, ini dilakukan untuk pemasaan dan peregangan otot sebelum mereka ke arena outbound. Nampak mereka begitu menikmati kegiatan kali ini.  Kiri, kanan, atas, bawah, suara merak terdengar lantang mengikuti game yang dirancang oleh kak Firman dan team.

Setelah ice breaking mereka digiring ke arena outbound, melihat arena permainan wajah mereka nampak senang dan pucat karena sebahagian mereka ada yang pobia dengan ketinggian tapi tidak dengan Aqila dan Hasna ( Sisiwi kelas 3 C) mereka nampak semangat untuk menaklukan rintangan demi rintangan outbound diatas ketinggian. Satu demi satu rintangan mereka lalui dengan baik .  setelah turun mereka meminta ijin untuk bermain outbound kembali tapi sayangnya hanya tersedia satu jatah tiket untuk satu anak. Itulah kecerian dan semangat mereka saat bermain outbound.

Setelah satu persatu anak selesai outbound mereka digiring untuk beranjak ke kawah ratu, untuk melihat pemandangan alam, kawah, bukit dan yang lainnya. Mereka sangat sibuk berpose ketika telah di tiba di lokasi, tidak kalah hebohnya, anak-anak kelas 5B mereka sibuk berpose dan syuting pembuatan video dokumentasi sekolah kemudian sebahagian dari mereka membaca matan tuhtfatul athfal, wawancara dan rekam video pribadi.

Kumandang azan  mulai terdengar, mereka bergegas untuk shalat, makan dan istirahat sejenak. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan menusuri bukit yang ada disebelah atas kawah. Pemandangan yang menakjubkan dari atas bukit dan cuaca yang begitu sejuk membuat suasana liburan kali sangat berbeda. Setelah kurang lebih dua jam di kawah ratu saatnya menjajaki outlet buah tangan (oleh-oleh). “ ini nanti buat umiku, dia suka sama buah ini”. MasyaAllah walau dalam keadaan senang dan jauh dari orangtua mereka, anak-anak yang shalih dan shalihah masih teringat dengan orangtuanya dirumah.

Matahari mulai mennyingsing ke barat nampaknya hari mulai gelap sudah waktunya mereka kembali ke mobil untuk melakukan perjalanan pulang, itulah keseruan anak-anak SDI sahabat Ilmu Karawang dalam rihlah Acara kegiatan yang  rutin dilakukan setiap tahun dari agenda sekolah yang bertajuk “Cintai alammu dan Syukuri nikmat tuhanmu”, Semoga tahun berikutnya lebih seru dan mennyenangkan.

Oleh: Budi Arianto, S.Kom.